Bab Islam,Haji dan Hijrah Melebur Dosa Sebelumnya



64. Dari Ibnu Syimasah Al Mahri, ia berkata, " Kami mendatangi  Amru bin Ash RA, sebelum kematiannya. tiba - tiba ia menangis sangat lama dan memalingkan wajahnya ke dinding sehingga putranya berkata," Wahai ayah! Bukankah Rasulullah SAW, telah memberikan kabar gembira dengan keadaanmu saat ini ? ," Bukankah Rasulullah SAW, telah memberikan kabar gembira dengan keadaanmu saat ini, " Kata Ibnu Syimasah, " Kemudian Amru bin Ash membalikkan wajahnya dan berkata, " Sesungguhnya yang paling utama menurut saya adalah persaksian bahwa tiada tuhan selain Allah dan Muhammad adalah utusan Allah. Sungguh saya dahulu berada pada tiga ke adaan. Sesungguhnya saya menilai, bahwasanya tidak ada seorangpun yang melebihi kebencianku terhadap Rasulullah SAW, dan tidak ada seorangpun yang lebih senang dari saya, kalau saya berhasil menangkap dan membunuhnya. Kalaulah saya mati dalam keadaan seperti itu, maka pasti saya tergolong penghuni neraka. Namun tatkala Allah menanamkan Islam di hati saya, lalu saya mendatangi Nabi SAW dan saya berkata," Sodorkan tanganmu maka saya akan membaiatmu, " Nabipun menyodorkan tangan kanannya ( sebagai tanda beliau menerimanya ), lalu saya menggenggamkan tanganku. Beliau bertanya, " Ada apa wahai 'Amru?" Ibnu Syimasah berkata, " Amru menjawab." Saya ingin meminta syarat,' Beliau bertanya,' Apa yang kamu syaratkan,"? saya menjawab," Hendaklah saya di ampuni," Beliau bersabda," Tidakkah kamu tahu bahwa sesungguhnya Islam itu melebur dosa-dosa sebelumnya, bahwa hijrah ( Keagama Islam ) itu melebur dosa-dosa. sebelumnya, bahwa ibadah haji itu melebur dosa-dosa sebelumnya? ( Sejak itu ) Tidak ada seorangpun yang melebihi kecintaanku padanya dan tidak ada seorangpun yang lebih mulia menurut saya dari pada Rasulullah SAW, serta saya tidak mampu memenuhi ruang mata saya dengan diri Rasulullah karena saya mengagungkanya. Seandainya saya di mintai untuk menyifatinya niscaya saya tidak akan mampu, karena saya tidak bisa memenuhi ruang mata saya dengan diri beliau. Kalaulah saya mati dalam ke adaan seperti itu pasti saya berharap menjadi penghuni surga. Kemudian saya diberi beberapa hal yang tidak saya ketaui bagaimana keadaan saya didalam hal tersebut. Kalau saya mati janganlah kamu iringi dengan ratapan dan api. Jika kamu mengubur saya uruklah dengan tanah, lalu berdoalah di sekitar kuburanku kira-kira selama hewan kurban disembelah dan dibagikan dagingnya, sehingga saya merasa tenang terhadap apa yang kamu lakukan dan saya bisa mengetaui untuk menjawab ( pertanyaan ) para utusan Tuhan " ( Muslim 1/78-79 ) 

 BACK KE BAB TENTANG IMAN